ads

Pesta Pora Jokowi Setelah Pelantikan Banyak Dikritik Masyarakat

Tags:
Bertajuk Pesta Rakyat, Jokowi dan relawan Jokowi menggelar pesta paska pelantikan Jokowi, mulai dari arak-arakan hingga pesta musik di malam harinya yang digelar di monas, banyak yang mendukung acara tersebut, tapi ternyata banyak juga yang kurang simpati dengan diadakannya pesta seperti itu, dan ini baru terjadi sekali di Indonesia, sebuah pesta besar kala seseorang diberi amanah yang sangat besar untuk menjadi pemimpin negeri ini.

Banyak orang ketika dia diberi amanah akan berucap Innalillahi wa innailaihi raji'un.., karena amanah itu bukan sembarangan dan tanggung jawabnya sangatlah besar baik di dunia maupun di akhirat. Itu juga yang dicontohkan oleh Ummar bin Khattab. Orang sehebat Ummar bin Khattab ketika mendapat amanah untuk menjadi pemimpin dia malah berucap Innalillahi wa innailaihi raji'un..

Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PKS Yudi Widiana Adia mengatakan pesta yang dilakukan kubu Jokowi saat menerima amanah sebagai pemimpin, berbeda dengan yang sudah dicontohkan oleh Khalifah Umar bin Khattab.

"Dibanding Umar, setiap manusia punya sikap masing-masing, bagaimana mengekspresikan rasa sedihnya. Tidak bisa dibandingkan dengan Umar. Jangankan Umar, dulu para sahabat enggak bisa mengimbangi Umar bin Khattab," kata Yudi Widiana saat dihubungi merdeka.com, Senin (20/10).
Umar memang dikenal sebagai salah satu khalifah yang memiliki pengaruh dan jasa besar bagi umat Islam. Dia berhasil menyatukan peradaban dari beberapa wilayah, seperti Arab, Romawi dan Persia. Namun Umar tetap dikenal sebagai pemimpin yang sederhana.


"Karena beliau Umar ini termasuk orang unik dalam konteks bereksplorasi dalam ketenangan maupun kesulitan. Terlalu jauh Jokowi dibandingkan Umar," lanjutnya.
Dia mencontohkan sikap sederhana Umar yang menjauhi ingar bingar dunia, pesta atau kegiatan yang dinilai sia-sia. Saking sederhananya, Umar hingga tidak dikenali oleh bawahannya.
"Membuat wali kota Palestina tidak bisa mengidentifikasi mana khalifah, tidak bisa dibandingkan," kata Yudi.

Dia berharap Jokowi segera memulai pekerjaannya sebagai presiden, mulai mengimplementasikan visi misinya yang dia ucapkan saat kampanye pilpres kemarin.

"Bangsa Indonesia sedang bersuka cita, tapi di sisi yang sama sedang diliputi kesedihan, bencana Sinabung, kekeringan di sejumlah daerah," kritiknya.

Salah satu yang diharapkan dari Jokowi agar segera menentukan susunan kabinetnya. Menurut Yudi, hal itu berpengaruh pada proses pembentukan komisi di DPR.






Terlebih, lanjut Yudi, pidato perdana Jokowi usai pelantikan di MPR tidak ada yang istimewa.
"Karena kita tunggu dan dari pidato Jokowi tadi yang akan teks 20 menit, paling hanya 10 menit. Tidak ada kejutan begitu mengejutkan yang kita dengarkan. Tidak ada hal yang cukup menghentak, gebrakannya. 100 hari apa? Itu semakin kita ingin menunggu kabinet Jokowi bagaimana," ujarnya.

Saatnya untuk menunggu realisasi janji-janji Jokowi, seluruh mata masyarakat Indonesia akan mengawasi kerja yang akan dilakukan pemerintahan Jokowi, semoga Allah mengampuni dosa kita semua.

Posting Komentar

Lagi Hangat