Laga pertama, timnas U-19 akan menghadapi tim kuat Uzbekistan, menilik prestasi yang dimiliki Uzbekistan, mereka bukanlah lawan yang mudah, Mereka pernah menjadi runner-up pada gelaran serupa 2008. Torehan itu sekaligus menjadi prestasi terbaik yang pernah diraih timnas U-19 Uzbekistan.
Uzbekistan melanjutkan penampilan oke di level Asia itu dengan performa yang tak buruk-buruk amat di level dunia tahun lalu. Mereka menjadi perempatfinalis di Piala Dunia U-20 tahun lalu di Tokyo. Negara Asia Tengah itu tersingkir setelah dikalahkan Prancis 0-4 di babak delapan besar.
Dengan sederet torehan oke yang dibukukan Uzbekistan itu, pelatih timnas U-19 Indra Sjafri pun menyadari betapa krusialnya laga itu. Apalagi, sebagai laga pertama, pertandingan itu diyakini bakal berpengaruh besar terhadap penampilan anak asuhnya di laga-laga berikutnya.
"Kalau tak ingin perjuangan kita sia-sia dan terhenti, ya kita harus berjuang betul-betul agar pertandingan pertama dilewati dengan kemenangan," kata Indra sebelum terbang ke Myanmar.
Lawan-lawan berikutnya tak kalah mentereng. Australia menjadi lawan berikutnya dalam laga yang bergulir pada Minggu (12/10/2014) juga di Stadion Thuwunna.
Jika disimak, Australia menunjukkan konsistensi mampu melaju hingga empat besar pada tiga gelaran terakhir Piala AFC U-19. Tim berjuluk Socceroos Muda itu menjadi semifinalis pada 2008 dan 2014, serta runner-up pada 2010.
Uni Emirat Arab juga bukan lawan yang enteng. Mereka adalah juara pada gelaran serupa di 2008. Sudah begitu, jika disimak lawan-lawan adalah tim-tim dengan postur yang tinggi besar di usia yang sama.
Adapun Indonesia tak lolos pernah ke Piala AFC sejak tampil sepuluh tahun lalu. Itupun tak bertahan lama, timnas 'Merah Putih' hanya bertahan di fase grup pada perlaksanaan 2004 di Malaysia. Di ajang itu, Indonesia tak menuai satupun kemenangan.
Sejatinya, ada satu torehan emas yang pernah diraih. Timnas U-19 menjadi juara pada 1961 alias 52 tahun yang lampau.
Pelatih yang pernah membawa timnas junior Mundari Karya tetap optimistis timnas U-19 mampu memperbaiki raihan 2004 itu.
"Dari segi kualitas, Uzbekistan memang ada di atas kita tapi ada dua keuntungan yang bisa kita manfaatkan di Myanmar nanti," kata Mundari.
"Pertama faktor cuaca. Di bulan-bulan Oktober cuaca di Yangon sedang panas-panasnya, sedangkan Uzbekistan akan butuh adaptasi dari dingin ke panas
"Yang kedua, sepakbola sudah berubah. Sekarang sudah jarang tim-tim main bola atas sebagai tuntutan persaingan internasional. Jadi postur bukan lagi kendala dan kita mempunyai kecepatan," beber Mundari.
Senada, Bambang Nurdiansyah pun yakin jika timnas U-19 ini bakal moncer di Myanmar. Meski sempat khawatir dengan ujicoba panjang yang melelahkan, namun pria yang akrab disapa Banur itu yakin Evan Dimas dkk. makin solid setelah mendapatkan kesempatan berjumpa tim-tim di Spanyol.
"Di Brunei Darussalam anak-anak memang menemui kendala, ada faktor psikologis yang mempengaruhi. Sekarang saatnya mereka disuguhkan ajang yang akan jadi tempat untuk menunjukkan lagi penampilan yang samadengan ketika tampil dalam kualifikasi di GBK," kata Banur.
"Peluang untuk ke Piala Dunia U-20 tetap sama 50:50. Kita mempunyai kecepatan dan teknik individu yang oke.
"Kalah atau menang, berhasil atau tidak, tim ini sudah menjadi pemantik perubahan sepakbola Indonesia. Semoga mereka bisa terus menjadi obor untuk perbaikan sepakbola nasional," pesan dia.
Berdasarkan regulasi, hanya dua tim terbaik dari masing-masing grup yang akan lolos ke babak delapan besar. Nantinya, hanya empat tim terbaik yang bakal lolos ke Piala Dunia U-20 tahun depan.
Mari kita dukung perjuangan timnas U-19 agar memperoleh hasil yang terbaik.
Posting Komentar