Informasi yang menyebutkan Mayang Prasetyo pernah bekerja sebagai wanita penghibur masih simpang siur dan tidak jelas dari mana sumbernya, pihak KJRI sendiri sudah menghubungi Courier Mail untuk meminta klarifikasi hal tersebut, Courier Mail sendiri menyebut informasi tersebut berasal dari polisi.
Namun pihak KJRI tidak begitu saja percaya terhadap klarifikasi Courier Mail, dan langsung mengecek ke polisi di Brisbane, namun pihak polisi Brisbane justru membantah hal tersebut.
Kepolisian Brisbane menjelaskan bahwa mereka tidak pernah mengungkap informasi apapun, apa itu identitas korban bahkan sampai ke profesinya. kemudian pihak KJRI menegur Courier Mail agal menuliskan pemberitaan yang benar, dan pihak Courier Mail mengganti judul berita, dari yang awalnya "Wanita Penghibur Transgender" menjadi "Wanita Panggilan".
Courier Mail juga menulis mengenai iklan yang pernah dipasang Mayang Prasetyo sebagai wanita panggilan, Mayang mempunyai tarif yang tinggi untuk sekali kencan.
Seperti diberitakan sebelumnya (WNI dimutilasi di Australia), Mayang Prasetyo adalah seorang WNI yang menjadi korban pembunuhan disertai mutilasi dan bahkan potongan tubuhnya dimasak oleh suaminya sendiri, Marcus Peter Volke.
Posting Komentar